RSS

Pages

Tuesday, April 27, 2010

Perbedaan Itu Indah

haii guys, maaf ya ada yang menyimpang dari tema. demi kepentingan tugas, mau ngasih artikel ini doang, kalo berminat di baca yaa :) Jauh sebelum orang-orang zaman sekarang menggaungkan tentang hidup damai di tengah perbedaan, Kartini sudah mencetuskannya dalam surat-suratnya kepada Nyonya Abandanon.
“Kami sering sekali bersahabat dengan berbagai bangsa. Hanya dengan (orang) cina kami tidak boleh berhubungan. Itu kehendak Ayah, dan saya sedih sekali (karenanya). Sebab juga bangsa itu ingin saya kenal dengan pandangan murni. Apa yang kami ketahui tentang orang-orang (Cina) yang sering dipandang buruk itu? Kami tidak dapat dan tidak mau menerima bahwa tidak ada sesuatu yang
bagus, luhur dan mulia ditemukan di antara bangsa itu. Tidak, kami tidak setuju dengan penghinaan umum terhadap kaum Cina”. (14 Desember 1902).
Sebagi muslim, ia sangat menghargai agama-agama lain. Namun, kadangkala kekagumannya terhadap orang-orang dari agama tertentu, ditafsirkan degan cara berbeda, Misalnya, ketika ia mengungkapkan bahwa ia sangat mengagumi para misionaris (khususnya para biarawati Katolik), ia dianggap ingin masuk Kristen. Padahal, ia mengagumi karena mereka memiliki jiwa luhur yang rela meninggalkan kenikmatan duniawi untuk mencurahkan hidup mereka kepada perbuatan amal di negeri asing. Dalam satu suratnya, Kartini bercerita, ketika ia mengungkapkan keinginannya untuk mencoba kehidupan para misionaris itu selama beberapa waktu, sejumlah kenalan Belanda-nya berkomentar. “Oh, kamu pasti (ingin) jadi Kristen. Untuk kami, ini akan menjadi baik.
Celaka kamu kalau kamu menjadi fanatik Islam dan kamu mulai mengkhotbahkan perang agama…”
(Hal-hal) seperti inilah yang membuat kami demikian lama membelakangi agama…karena kami banyak sekali melihat peristiwa yang menunjukkan ketiadaan kasih sayang yang dilakukan orang-orang dengan kedok agama. Lambat laun, barulah kami tahu, bukan agama yang tiada kasih sayang, melainkan manusia jugalah yang membuat buruk segala sesuatu yang semula bagus dan suci itu. Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci adalah kasih sayang. Dan, untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruslah seseorang menjadi kristen? Orang Buddha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan kafir pun dapat juga hidup dengan kasih sayang yang murni. (14 Desember 1902)

0 comments:

Post a Comment